Suatu ketika sahabat-sahabat nabi pernah melihat Umar menangis dan tertawa tanpa sebab yang jelas. Akhirnya ada yang berani bertanya, “Wahai pemimpin orang Islam, kenapa kamu ketawa dan kemudian menangis tanpa sebab yang dapat kami fahami.”
Kemudian Umar pun memulai ceritanya.” Dahulu sebelum aku mengenal Islam ,aku pernah membuat patung berhala daripada kurma dan kemudian aku sembah, sewaktu aku lapar aku memakan berhala tersebut sedikit demi sedikit mulai dari kepalanya, terus tangannya hingga habis tak tersisa. Apabila aku teringat kisah ini aku ketawa sendirian.”
Lalu sahabat-sahabat bertanya lagi, “Ceritakan kepada kami apa yang membuat kamu menangis?” Umarpun memulai ceritanya ” Dahulu aku dan orang-orang Quraisy sangat membenci anak perempuan. Saat aku mendapat perkhabaran mendapat anak perempuan, daripada saat kelahirannya lagi kebencianku sudah bermula. Aku pendam rasa benci itu, aku sabar sampailah umurnya enam tahun, aku sudah tidak tahan lagi, aku membawanya ke padang pasir, Tiba ditempat yang aku tuju aku mulai menggali sebuah lubang, dia menyangka aku membawanya berkelah dan bermain-main, dia turut membantuku menggali lubang. Padahal dia tidak mengetahuinya niatku sesungguhnya lubang yang aku gali adalah untuk menguburnya hidup-hidup. Setelah selesai menggali lubang, aku menolak dia dan aku mula menimbusnya dengan pasir. Anakku masih ingat aku bermain-main, dia tolong mengibas pasir-pasir daripada janggut dan pakaian ku, tetapi akhirnya aku menimbusnya hidup-hidup tanpa belas kasihan.Itulah rahsianya, apabila aku teringat kisah ini aku menangis ” kata Umar menyesali perbuatan Jahiliyyahnya sebelum dia mengenal Islam.
Begitulah sekelumit cerita Umar bin khattab sebelum dia mengenal Nabi Muhammad SAW. Umar terkenal sangat sadis dan kejam kepada siapa saja, begitu mengenal Rasulullah SAW hatinya luluh dan menjadi orang yang sangat sabar dan tawadhu.
Berjalanlah dgn penuh harapan walau hidup ini tak selalu bahagia, sedekahkanlah satu senyuman walau dihatimu tak lagi mampu bertahan, belajarlah memaafkan walau dirimu terluka, berhentilah memberi alasan walau ingin menyatakan kebenaran, hiduplah dlm Iman walau hari dipenuhi dugaan dan berpeganglah kpd Allah swt walau Dia tak kelihatan. Bukti kasihNya, kita wujud di dunia pinjaman ini..
Wednesday, April 21, 2010
Sekelumit kisah Umar b. Khattab.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment